Minggu, 23 Agustus 2009

suRat yang (Tak Pernah) teRkiRim,,

Disini saya akan bersaya dan kamu. Saya juga bingung mau menulis apa, Lebih baik saya bercerita dulu. Pernah suatu saat, ada di saat saya begitu sangat membutuhkan pertolongan Allah. Yaitu ketika saya baru sembuh dari sakit (operasi). Saya mulai masuk kerja lagi setelah hampir sebulan saya berlibur di rumah sakit dan di rumah.

Dari sakit itu saya sadar bahwa sehat itu adalah nikmat Allah yang besar yang diberikan ke hamba-Nya. Saya pernah merasakan tidak bisa berjalan, memakai 2 buah Kruk di tangan kanan dan kiri saya, kemudian berangsur-angsur saya hanya memakai satu buah kruk, kemudian akhirnya saya bisa melepas kruk saya dan kembali bekerja, walaupun belum terlalu sembuh benar. Saya masih sering jalan terpincang-pincang karena rasa nyeri itu masih ada.

Pada saat itulah dimana saya menahan rasa nyeri itu, pekerjaan menumpuk ada gangguan-gangguan luar lain yang sebetulnya lebih mengganggu saya dari dua hal pertama yang disebutkan tadi. Kamu mau tahu apa?....,

Jawabannya simple dan sederhana, Ada beberapa teman lelaki yang mendekati saya. Kamu pasti bingung... kok begitu saja pusing?, tapi hal itu membuat saya pusing. Saya tidak tahu maksud mereka apa, Saya tau dari cara mereka, mereka suka pada saya, tapi saya ingin sesuatu yang serius dan jelas. Karena saya bukan tipe orang yang senang didekati kalau maksudnya tidak jelas. Saya bukan orang yang senang di miss call sampai 3 kali ketika makan siang, di kirim sms yang sengaja di panjang-panjangkan topiknya, yang di telpon tiap hari sekedar untuk curhat, yang dikirimi email tentang cinta tapi saya tidak tau cintanya untuk siapa. Said I miss U in Offline Message. Hal-hal itu semua yang membuat saya pusing.

Hingga suatu saat di puncak rasa kesal dan gundah saya, ketika itu Jum'at pulang dari bekerja lelah, kaki sakit, dan hati yang tidak menentu. Selesai Sholat saya berdo'a. Do'anya sederhana, kalau tidak salah begini "Ya Allah, dinda dicariin sama yang mau sama dinda aja deh Ya Allah". Do'anya lucu ya?... berkesan agak tidak serius, tapi itu benar benar dipuncak rasa lelah saya menghadapi masalah itu. Kemudian saya tidur untuk menghilangkan kesal dan gundah saya. Masih terlalu sore sebenarnya untuk tidur, sekitar jam setengah 8 malam.

Sekitar jam 9 malam telepon rumah berdering, Mama memanggil saya, ternyata itu telpon buat saya. Ternyata ini dari adik tingkat saya, seorang muslimah yang sudah lama tidak bertemu. Saya bingung ada apa tiba-tiba dia menelpon saya. Ternyata ada pada titik klimaks dia bilang "Kak Dinda... ini ada amanah... ada yang ngajakin Ta'aruf". ... Deg saya hampir tidak percaya begitu cepat do'a saya terkabul. Do'a yang seperti main-main...

Akhirnya dalam waktu 2 minggu Allah seperti memberikan kesempatan saya untuk memilih... saya mendapat beberapa tawaran yang serius -tawaran pertama, ketika malam saya berdo'a- tawaran ke dua dari temannya teman kantor saya- tawaran ke tiga dari seorang guru ngaji pria. Saya lalui hari-hari saya dengan berfikir dan memutuskan. Akhirnya saya memutuskan untuk tidak menerima mereka. Sebetulnya saya ingin sekali menerima mereka, tetapi ada beberapa hal yang menghalangi.

Dari sang pria masih bekerja di Bank, perbedaan prinsip, papa saya yang kurang setuju (biasanya papa saya yang ikut membaca setiap biodata yang masuk, karena papa adalah wali saya, siapa yang menikah dengan saya, berarti akan jadi anak papa juga). pendek kata ada hal-hal yang mengalangi saya untuk terus melangkah.

Masih dalam satu periode itu tak beberapa lama saya di telpon oleh Adi teman kamu dan juga teman saya. Bahwa ada seorang temannya (kamu) yang mencari muslimah untuk pendamping. Saya begitu banyak dapat tawaran, sampai saya tak habis fikir, Allah seperti memberikan saya satu term atau batch untuk penyeleksian.

Akhirnya setelah konsultasi dengan papa tentang masalah penyeleksian terhadap calon anaknya. Saya memutuskan untuk berani berta'aruf dengan kamu. Kamu adalah yang terakhir di dalam urutan batch tersebut.

Kalaupun di akhir cerita ternyata berhasil. Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah Rabb pemilik Alam semesta. Kalaupun gagal, saya yakin pasti ada batch selanjutnya. Karena Allah itu baik, Tiada Tuhan selain Dia, Maha Suci Allah Tempat berdo'a dan menggantungkan harapan. Tidak akan pernah mengecewakan orang-orang yang berdo'a dan yakin. Dan Dialah yang membuat sesuatu indah pada waktunya :) .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Free Blogger Templates